Mengenai Saya

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Berbagi Itu Indah

Rabu, 11 September 2013

10 Cara Mengatasi Ketegangan Mata Akibat Komputer




Kelelahan mata karena komputer bisa diatasi dengan sejumlah terapi. Pernah atau sering menghabiskan lebih dari dua jam berturut-turut memelototi layar komputer? Komputer memang bisa membuat kita lebih produktif, namun berita buruknya, terlalu banyak menghadapi layar komputer bisa menggiring ke masalah yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS).


Ditandai dengan lelah, perasaan tegang di mata sehari kemudian, CVS diderita sekitar 64% hingga 90% pekerja kantor. Kondisi ini cenderung tidak menyebabkan kerusakan mata permanen, namun hal ini bisa berefek pada keyamanan pengguna komputer. Gejala paling sering terjadi pada CVS adalah ketegangan mata, mata merah, iritasi atau mata kering, perasaan terbakar di mata, pandangan kabur atau ganda setelah penggunaan komputer, sakit kepala dan sakit di leher dan bahu.

Beberapa faktor yang bisa menambah kemungkinan CVS, termasuk masalah pandangan yang tak terkoreksi, mata kering, mata silau pada layar, cahaya yang redup, postur tubuh yang tak bagus, dan bahkan arah monitor. Faktor besar lainnya adalah pemberian resep yang salah: hampir 71% orang melaporkan gejala CVS menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Jika layar komputer terbukti menyebabkan sakit di mata Anda, berikut sejumlah panduan untuk membantu mengurangi gejala:

1. Lakukan pengecekan mata secara regule
Jika Anda perlu resep baru atau perubahan, namun tidak memilikinya, menggunakan komputer akan selamanya mengganggu.

2. Reposisi komputer
Layar harusnya berjarak sepanjang lengan dan posisinya langsung di depan wajah Anda, tidak di salah satu sisi. Posisikan monitor supaya bagian tengahnya berada dalam jarak 4-8 inchi di bawah mata Anda, yang bisa memposisikan leher Anda rileks saat Anda membaca dan mengetik. 

3. Ikuti panduan untuk postur yang baik 
Posisi tubuh yang baik akan sangat berpengaruh terhadap diri Anda. Hal ini akan mengurangi tegangan di punggung, leher, dan bahu.

4. Pastikan pencahayaan yang layak 
Coba tes pelindung untuk menentukan apakah pencahayaan yang ada menjadi masalah. Caranya, lihat di monitor dan tangkupkan telapak tangan Anda di atas mata seperti ujung topi bisbol. Jika mata Anda dengan cepat merasa lebih baik, maka pencahayaan harus diubah. Lakukan eksperimen dengan cahaya yang terang dan redup, dan juga sudut cahaya, untuk menemukan apa yang paling nyaman untuk mata Anda. 

5. Kurangi silau
Pasanglah filter anti-silau di monitor, sesuaikan penutup jendela dan ubah kontras layar dan tingkat terangnya untuk membantu mengurangi silau dan pantulan.

6. Sering mengedip 
Cara ini mencegah mata kering. Jika tidak bekerja dengan baik, pertimbangkan untuk menggunakan tetes mata. Pastikan juga udara dari penyejuk udara tidak meniup tepat di wajah Anda karena bisa mengeringkan amta, dan gunakan pelembap ruangan jika ruangan terlalu kering. 

7. Istirahatlah secara rutin 
Berdiri, regangkan badan atau sekadar memandang di kejauhan dari layar komputer, setiap 15 menit sehingga memberi kesempatan mata Anda untuk istirahat.

8. Bersihkan monitor secara reguler 
Layar komputer yang peuh debu sangat berpengaruh terhadap mata. Debu bisa mengurangi ketajaman layar, membuat mata bekerja lebih keras. Untuk itulah bersihkan layar komputer Anda secara berkala.

9. Coba gunakan kacamata komputer 
Tidak seperti kacamata harian, pelindung monitor ini didesain secara khusus untuk melihat komputer. 

10. Pertimbangkan terapi optometric vision 
Beberapa pengguna komputer memiliki masalah dengan fokus mata mereka atau koordinasi yang tidak terkoreksi oleh kacamata atau lensa kontak. Terapi pandangan ini berisi aktivitas yang dianjurkan dokter yang dirancang untuk meningkatkan fungsi melihat.

Waspada! Game Elektronik Ancam Anak

 


Remaja dan anak-anak berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti cedera persendian (Repetitive Strain Injuries/RSI) dan nyeri leher akibat seringnya bermain game elektonik.

Menurut ahli tulang, anak-anak yang selalu bermain game menggunakan teknologi terkini, seperti iPhone, iPad dan gadget lainnya, mengeluhkan rasa sakit di ibu jari, pergelangan tangan dan siku, leher terasa kaku, sakit kepala dan nyeri bahu. Kondisi seperti ini biasa dialami para pekerja yang bekerja menggunakan komputer.

Juru bicara asosiasi ahli tulang Australia, Dr Kerein Earney mengatakan anak berisiko mengalami cedera permanen akibat menggunakan pc tablet secara berlebihan, smartphone, dan permainan dengan teknologi genggam.

Dr Earney menambahkan, ia melihat anak-anak berusia delapan tahun dengan kurva leher berlawanan akibat keseringan bermain dengan game genggam. Ia juga melihat seorang anak berusia 15 tahun yang menghabiskan waktu liburan sekolahnya dengan menonton TV dan bermain game komputer mengeluh nyeri otot dan migrain.

"Ketika anak-anak bermain game menggunakan gadget, mereka sering berselonjoran di kursi dengan kepala tertunduk dan menekan kepala mereka. Hal ini membuat tulang di leher mereka memburuk lebih dini. Jika dibiarkan akan membutuhkan pengobatan yang mahal dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang," jelasnya, seperti dilansir melalu news.com, Rabu (1/2).

Dr Earney menambahkan ia juga melihat lebih banyak orang dewasa yang menghabiskan banyak waktu bermain dengan media elektronik mereka.

"Saya tidak berpikir orang menyadari dampak dari permainan elektronik dan media elektronik dan peralatan yang mereka gunakan," tambahnya.

Minggu, 27 Mei 2012

Indonesia vs Inter Milan



Inter Milan menundukkan Indonesia Selection 4-2 pada laga eksibisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (26/5/2012).

Di awal pertandingan, Indonesia Selecition sebenarnya mencoba mengembangan permainannya. Usaha Indonesia cukup bagus, meski Inter menurunkan banyak pemain utamanya. Namun, berangsur Inter kemudian menguasai pertandingan.

Begitu mendapat kesempatan, tekanan Inter membuat Indonesia kesulitan. Pada menit ke-5, Coutinho mampu menjebol gawang Indonesia Selection. Gol diawali akselerasi Jonathan.

Bola kemudian diberikan kepada Douglas Maicon. Ia menendang bola ke gawang, tapi diblok pemain Indonesia. coutinho yang mendapat bola, langsung menendang ke gawang dan menaklukkan Markus Horizon.

Tak beberapa lama kemudian, Indonesia nyaris kebobolan. Sebuah serangan balik Inter diakhiri tendangan Samuele Longo. Bola sudah melewati Horizon dan tinggal beberapa centimeter masuk ke gawnag, tapi keburu dihalau Abdul Rahman.

Inter makin percaya diri. Namun, sebuah serangan Indonesia yang diawali Oktovianus Maniani berhasil mengirim bola ke depan gawang Inter. Ferdinand Sinaga yang dituju, gagal meraih bola yang dibuang Cambiasso. Namun, bola mengarah ke Patrich Wanggai yang dengan cepat menendangnya ke gawang Inter, menaklukkan kiper Palo Orlandoni dan gol, 1-1.

Pertarungan kemudian menjadi ketat. Kedua tim saling melakukan serangan. Namun, peluang Inter lebih banyak. Bahkan, pada menit ke-24 Samuele Longo tinggal berhadapan dengan Markus Horison saat menerima umpan silang Diego Milito. Namun, tendangannya kurang sempurna dan bola lepas, kemudian dikuasai Harry Saputra.

Empat menit kemudian, Angelo Palombo sukses mengarahkan bola tendangan bebas ke gawang Indonesia, tapi masih bisa diblok Horison. Namun, semenit kemudian kembali terjadi kemelut di gawang Indonesia. Beruntung, tendangan Walter Samuel justru mengenai tangan Coutinho.

Di 15 menit terakhir babak pertama, Inter terus menekan Indonesia. Namun, mereka hanya mampu mencetak peluang demi peluang, tanpa mampu menambah gol. Namun, di menit ke-42, Coutinho kembali membobol gawang Indonesia.

Gol ini diawali aksi Jonathan. Ia kemudian memberikan bola kepada Milito. Tanpa kontrol, Milito memberikan bola kepada Coutinho dan langsung menendangnya ke gawang dan gol, sekaligus membuat babak pertama berakhir 2-1 untuk Inter.

Di awal babak kedua, Indonesia mencuri peluang lebih dulu. Irfan Bachdim lolos dari kawalan saat memburu umpan terobosan. Dia kemudian memberikan umpan manis ke depan gawang, tapi Maniani gagal menyundul bola.

Sempat terjadi insiden pada menit ke-58, kala Diego Michiels berkontak tubuh dengan Ivan Cordoba. Cordoba tampak emosi dan mengayunkan tangan hingga hidung Michiels berdarah.

Begitu pertandingan dimulai, Inter langsung menyerang. Sebuah umpan terobosan Cambiasso mampu disontek Giampaolo Pazzini dan gol. Inter pun unggul 3-1.

Indonesia membuat banyak perubahan, termasuk memasukkan pemain gaek Kurniawan Dwi Yulianto. Patrich Wanggai juga ditarik untuk diganti Titus Bonai. Namun, Indonesia tetap lebih sering tertekan.

Bahkan, pada menit ke-74, Indonesia kembali kebobolan. Kali ini, Pazzini yang mencetak gol, setelah menerobos pertahanan Indonesia dan bekerja sama dengan Milito.

Pada menit ke-85, Titus Bonai melakukan aksi menawan. Dia melewati empat pemain Inter dan mampu membuka peluang. Namun, tendangannya masih melambung, meski ada ruang tembak cukup besar.

Di menit-menit akhir pertandingan, Indonesia mulai melancarkan beberapa serangan berbahaya. Pada masa injury time, terobosan Valentino membuat pertahanan Inter goyah. Ia kemudian memberikan umpan silang kepada Yoshua Pahabol. Dengan mudah, Pahabol memotong bola dan gol. Meski begitu, Indonesia akhirnya harus menerima kekalahan 2-4.

Susunan Pemain
Indonesia Selection:
12-Markus Horison (22-Syamsidar 77), 4-Diego Michiels, 14-Abdul Rahman, 17-Harry Saputra (18-Valentino 82), 21-Hengky Ardiles (15-M Bachtiar 72), 8-Ellie Aiboy (10-Kurniawan Dwi Julianto 53), 11-Bima Sakti (c), 13-Lucky Wahyu (7-Busari 42), 23-Oktovianus Maniani (6-Satrio Syam 78), 3-Ferdinand Sinaga (9-Irfan Bachdim 30), 5-Patrich Wanggai (25-Titus Bonai 56)

Cadangan: 22-Syamsidar, 1-M Ridwan, 6-Satrio Syam, 7-Busari, 9-Irfan Bachdim, 10-Kurniawan Dwi Julianto, 15-M Bachtiar, 18-Valentino, 25-Titus Bonai.
Pelatih: Nil Maizar

Inter Milan: 21-Paolo Orlandoni (12-Luca Castellazzi 45), 2-Ivan Cordoba, 4-Javier Zanetti (48-Lorenzo Crisetig 90), 13-Maicon, 25-Walter Samuel (24-Paolo Hernan Dellafiore 59), 42-Jonathan (34-Cristiano Biraghi 69), 17-Angelo Palombo (18-Andrea Poli 45), 19-Esteban Cambiasso, 29-Coutinho, 22-Diego Milito, 81-Samuele Longo (7-Giampaolo Pazzini 45)

Cadangan: 91-Raffaele Di Gennaro, 12-Luca Castellazzi, 7-Giampaolo Pazzini, 18-Andrea Poli, 24-Paolo Hernan Dellafiore, 34-Cristiano Biraghi, 48-Lorenzo Crisetig, 53-Luca Tremolada, 96-Giovanni Terrani.
Pelatih: Andrea Stramaccioni.